Di padang Ishak Belajar dan Merenung

Renungan Pagi, Kamis, 15 Agustus 2024. Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. (Kejadian 24:63)

Jika seseorang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, tidak mau belajar, dan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna maka Ishak menghabiskan waktu di padang bersama dengan Allah.

Berada di padang dapat membuatnya mempelajari hikmat, menemukan dan merenung mengenai segala kebaikan Tuhan dan bergaul karib dengan-Nya. Lingkungan terkadang sangat mempengaruhi menguntungkan dan di dalam membangun persekutuan yang lebih baik.

Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang, senja yang indah membuatnya banyak melakukan perenungan yang membuatnya semakin mengenal Allah.

Kita seharusnya memiliki banyak waktu dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah, dan bertumbuh dalam anugerah dan kebenaran-Nya. Perenungan membuat kita berefleksi dan memperoleh asupan gizi firman dan kebenaran. 

Di padang Ishak Belajar dan Merenung

Ishak menemukan Ribka ketika bersekutu di dalam perenungan pribadinya dengan Allah dan banyak orang menemukan kekasih terbaiknya di sana. Sangat mengagumkan mendapatkan pasangan hidup  melalui doa dan persekutuan dengan Allah.

Di padang Ishak memiliki ruang belajar dengan buku pelajaran di sekelilingnya untuk kita pelajari. Dari pohon ara hingga hisop, dari tingginya burung rajawali hingga rendahnya kicauan belalang, dari birunya bentangan surga hingga tetesan embun.

Segalanya dipenuhi pelajaran, dan ketika mata kita terbuka secara ilahi, pelajaran-pelajaran tersebut dengan sekejap berada pada pikiran kita dengan lebih jelas lebih dari pada yang tertulis pada buku-buku. 

Ruang-ruang kecil di rumah kita atau tempat kerja tentu tidak sesehat maupun seinspiratif tempat di padang yang berumput hijau. Marilah kita tidak menganggap apa pun biasa saja atau haram, tetapi rasakan bahwa segala ciptaan menunjukkan kepada Pencipta mereka, dan padang langsung dikuduskan. 

Sangat mengagumkan waktunya. Waktu saat matahari terbenam seperti menarik cadar siang hari, serasi dengan kesunyian jiwa ketika ciptaan fana menyerahkan dirinya kepada sukacita persekutuan surgawi.

Keagungan matahari terbenam membangkitkan rasa takjub kita, dan kehikmatan saat menjelang malam membangunkan rasa kagum kita. 

Jika segala pekerjaan dan urusanmu hari ini tidak memungkinkan untuk kamu menyapa, berdoa dan melakukan perenungan, maka masih ada waktu sore hari. 

Jika engkau dapat meluangkan satu jam untuk berjalan di padang saat senja, maka kamu akan merasakan dan melihat segala kebaikan dan kemurahan Tuhan ada dihidupmu. 

Tuhan akan selalu mendengarkan setiap kata-katamu dan segala kerinduanmu, biarlah hatimu pergi untuk bertemu Dia dan selalu mengandalkan Dia.

___________________

Renungan Harian di sadur dan diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon.


Posting Komentar untuk "Di padang Ishak Belajar dan Merenung"